Bibit Sawo Jumbo

https://1.bp.blogspot.com/-7eCrK-SBmxI/WLukFZ2ZVDI/AAAAAAAAAOA/5qtwee81VOc2WDs6G1C8TPmFUcu98M5MACLcB/s72-c/Sawo-Mentimun-2-picsay.jpg click to zoom
Ditambahkan 12.39
Kategori bibit sawo Produk
Harga   Rp 60.000 @ Penggemar tanaman sawo jumbo semakin banyak. Soalnya, sawo bisa ditanam di halaman rumah. Di Indonesia, bibit sawo jumbo ya...
Share
Hubungi Kami
Beli Sekarang

Review Bibit Sawo Jumbo

 
Rp 60.000 @Penggemar tanaman sawo jumbo semakin banyak. Soalnya, sawo bisa ditanam di halaman rumah. Di Indonesia, bibit sawo jumbo yang banyak dibudidayakan berasal dari Australia dan Malaysia. Pembudidaya sawo berukuran hingga dua kali bola tenis ini bisa meraup omzet Rp 50 juta sebulan.

Di negara kita, sawo sangat populer. Banyak orang yang menanam tanaman yang warna buahnya sama dengan kulit orang Indonesia kebanyakan ini di pekarangan rumah. Rasanya yang manis membuat banyak orang suka sawo.

Selain berbentuk bulat seukuran telur ayam, ada juga sawo yang berukuran jumbo, bisa mencapai dua kali bola tenis, dengan bobot hingga 500 gram.

Sawo berukuran besar ini kondang dengan sebutan sawo jumbo. Ada dua varian sawo jumbo yang banyak dibudidayakan di Indonesia: sawo jumbo australia dan sawo jumbo malaysia.
Syarat Tumbuh
Tanaman sawo mudah beradaptasi pada berbagai suhu, tetapi suhu yang terlalu panas akan merusak pertumbuhannya.
  • Curah hujan yang ideal antara 1.250 -2.500 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun.
  • Sawo dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 900 m di aias permukaan laut.
  • Tumbuh baik pada tanah aluvial dan berpasir serta tanah lempung.
  • pH tanah yang disukai adalah antara 6-7.
  • Tanaman ini resisten terhadap kekeringan dan memiliki toleransi terhadap salinitas tanah sempai 6 dS/m.

Cara Budidaya Sawo

Persiapan Bibit

Perbanyakan tanaman dengan cangkok paling umum dipraktekkan oleh petani. Kelemahan bibit cangkok adalah sistem perakaran kurang kuat karena tidak memiliki akar tunggang.
Keuntungan perbanyakan tanaman dengan cangkok, antara lain :
  • Mempercepat kemampuan berbuah karena pada umur kurang dari satu tahun tanaman sudah mulai berbunga atau berbuah.
  • Memperoleh kepastian kelamin serta sifat genetiknya sama dengan pohon indu.
  • Habitus tanaman umumnya pendek (dwarfing) sehingga memudahkan pemeliharaan dan panen.
  • Pencangkokan dapat dilakukan dengan menggunakan cabang kecil  lingkar cabang < 2 cm) atau besar (lingkar cabang 2 cm.
  • Kelemahan dari pengambilan cabang besar adalah terambilnya cabang-cabang tanaman dari pohon induk yang produktif, sehingga apabila jumlah cangkok dalam satu pohon induk banyak, maka produksi buah pohon induk akan menurun

Pembuatan Lubang

Lahan dibersihkan dari gulma, Buat teras apabila kemiringan lahan lebih dari 10%. Tetapkan titik-titik calon lubang tanam dengan jarak antar lubang 10 x 10 meter untuk tanah yang datar, sedangkan untuk tanah yang miring 7 x 8 m.
Buat lubang tanam berukuran panjang lebar dan dalam masing-masing 60 cm x 60 cm x 60 cm untuk tanah gembur, sedangkan untuk tanah-tanah yang berat dibuat ukuran 100 cm x100 cm x100 cm.
Saat pembuatan lubang tanam, lapisan atas tanah ( kedalaman 0 – 30 cm ) diletakan secara terpisah dengan lapisan tanah bagian bawah ( kedalaman 30 – 60 cm ).
Biarkan lubang tanam terbuka selama + 2 minggu, Setelah dua minggu masukan tanah bagian bawah yang sudah dicampur rata dengan pupuk kandang (1 blek/lubang) ke lubang tanam. Biarkan 1-2 minggu sebelum ditanami.

Penanaman

Sebelum ditanam, pembungkus (polybag) harus dilepas dengan hati-hati agar tanahnya tidak berantakan dan perakaran tidak rusak. Penanaman dilakukan sedalam leher akar tegak di tengah lubang tanam. Tanah di sekeliling akar dipadatkan agar tidak terjadi rongga udara yang dapat menyulitkan akar mencari makan

Pemupukan

Produksi tanaman sawo sangat bergantung pada ketersediaan hara dalam tanah, apabila hara tidak tersedia, maka diperlukan pemupukan. Pemberian pupuk dilakukan dengan menaburkan pupuk ke dalam parit yang digali di bawah pohon mengelilingi lingkaran tajuk dengan lebar dan kedalaman ± 10 cm atau ditanam pada empat lubang di bawah tajuk pohon dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm untuk tiap lubang.
Fase
UmurTanaman(Tahun)
Dosis(kg/tanaman/tahun)
WaktuPemberian
Adaptif
0-3
5-10 (pupuk kandang)Saat tanam/lubang
Vegetatif
4-7
3.5 kg Urea.
1,5 kg SP-36. 1 Kg KCI
4 kali/Tahun (menjelang musim hujan dan akhir musim hujan)
Reproduktif
8-14
>15
5 kg Urea,
2 Kg SP-36, 1,5 Kg KCI 5-10 kg pupuk kandang
Diberikan 2 kali/tahun (awal dan akhir musim hujan)
7 kg Urea.
3 Kg SP36,
2 Kg KCI.
20-30 kg pupuk kandang
Diberikan 2 kali/tahun (awal dan akhir musim hujan)

Pemangkasan

Pemangkasan sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan tanaman agar tumbun baik. dan untuk mengurangi serangan hama dan penyakit Pemangkasan pertama padg fiiusim hujan apabila tanaman mencapai linggr 100 – 160 cm Potong :hingga tinggi menjadi 75 – 150 cm Selanjutnya pada musim hujan, tunas yang telah berumur 1 tahunun, dipangkas hingga tinggal 25 – 40 cm.

Penyiangan

Setelah 1 bulan sampai 2 bulan tanam, penyiangan tanaman perlu dilakukan untuk membersihkan rumput dan gulma yang mengganggu. Jika tanaman sudah tumbuh besar gangguan tersebut tidak berarti, tetapi jika tanaman masih kecil akan sangat menggangu karena akan menghambat laju pertumbuhan tanaman sawo.
Tanaman parasit seperti seperti benalu juga harus diperhatikan. Jika terlihat pada ranting pohon sawo terdapat benalu atau parasit agar segera dibersihkan dengan cara memotong ranting tempat benalu menempel. Pemotongan harus dilakukan sebelum tubuhan parasit atau benalu berbunga. Hal ini juga harus dilakukan untuk membasmi parasit pada pohon lain di dekat tanaman sawo untuk mencegah penularan.

Penjarangan buah

  • Mengurangi jumlah buah yang terdapat dalam setiap pohon, hingga sesuai dengan daya dukung tanaman untuk menghasilkan buah bermutu dan besar buah yang optimal sesuai target yang ditetapkan.

Panen

Ciri dan Umur Panen

Tanaman sawo dapat menghasilkan hasil produksi ketika usia 3-5 tahun, sedangkan hasil penyambungan antara 5-6 tahun. Buah sawo pada umumnya matang tidak serempak sehingga pemanenan dilakukan secara bertahap dengan memilih buah yang telah menunjukkan ciri-ciri fisiologis untuk dipanen (tua).
Ciri-ciri buah sawo yang sudah tua adalah ukuran maksimum buah, kulit coklat muda, daging agak lembek, ketika dipetik dengan mudah lepas dari tangkai, dan relatif bergetah sedikit. Pemetikan buah yang masih muda sebaiknya dihindari karena memerlukan waktu yang lama untuk pemeramannya dan rasa buah tidak manis.


Komentar